Senin, 04 Mei 2015

4 FORCE

halloowww...
sudah lama tidak ON ^_^ .. mari mari merapat, berikut gue orang mau posting cerita nih..
biasa, bagian novel yang kagak kelar2 .. silakan dibaca !!!!!!!

.Empat anak itu berjalan dengan pelan diatas salju baru di pagi musim dingin kota new york yang lumayan ramai dan ceria. Tiga diantara anak itu adalah lelaki remaja dan seorang gadis berdiri ditengah tengah mereka . gadis itu berjalan seperti penguin. “ ini menyenangkan .”katanya.
“nikmatilah !” kata anak laki laki disebelahnya yang bernama Robbie.
Gadis itu tidak terlihat seperti penduduk kota new York lainnyaa , atau paling tidak dia sama sekali tidak terlihat seperti orang amerika.kulitnya tidak putih seputih penduduk kota itu . matanya yang kecil hamper tersembunyi dibalik poninya yang tidak terarah, gadis itu memiliki wajah asia. rambutnya yang hitam berkilauan tidak ditutupi tudung . tubuhnya dibalut dengan jaket tebal warna biru dengan syal putih yang melinkar dilehernya yang mungil dan tingginya kurang lebih 165.
Sedangkan Robbie yang berdiri disebelah kanannya memakai jas hitam yang panjang dan tudung jubahnya menutupi seluruh kepalanya dan beberapa helai rambut keritingnya mencuat didepan wajahnya , Robbie sudah beberapakali membenarkan helai yang mencuat itu tapi rambutnya tetep saja kembali keluar dari dalam tudungnya .dan dia tidak menghiraukannya lagi.dia lebih tinggi beberapa inci dari Mila.
Fred mengosok gosokkan kedua telapak tangannya . wajahnya terlihat lebih pucat dari biasanya.dia tersenyum melihat Mila menikmati suasana hari ini . sebutir salju mendarat dengan pelannya dikedua telapak tangannya yang terkatup.dan dia mengehmbuskan udara dari mulutnya dan melihat kepulan uap yang berasal dari udara yang ia hembuskan. Dia tersenyum walaupun agak merasa canggung berdiri bersama keempat sahabatnya ditengah hamparan salju putih yang sepanjang mata memandang kau akan mendapati anak anak kecil yang berlarian dengan teman atau orang tua mereka ,dan mungkin kau juga bisa melihat sepasang anak muda yang berjalan berdampingan sambil berpegangan tangan disepanjang jalan . tapi bagaimanapun juga ini untuk mila , karena ini untuk pertama kalinya dia merasakan musim alju . di Indonesia tidak ada musim salju.fred menengok kekanannya dan wajahnya langsung bertemu dengan rambut mila yang hanya berjarak beberapa inci dari wajahnya , sebenarnya fred tidak lebih tinggi dari tinggi tubuh mila , tapi mil sedang merunduk untuk mengambil sesuatu dari tas selempangannya.
“ ayo kita lakukan sesuatu .” kata kyle yang berdiri dengan tegap disamping fred . tenang dan sunyi seperti biasanya .kedua tangannya di susupkan kedalam kantung jasnya dan mereka mulai berjalan .
“ tunggu dulu .” mil masih mencari sesuatu dalam tasnya.
“ kau mau mengeluarkan apa sih ?” Tanya Robbie .
“ ah ! hah . ini dia . aku tidak mau melewatkan momen ini . ini hanya terjadi sekali dalam setahun. Dan aku juga tidak tahu kapan akan kembali kesini lagi.” Katanya sambil memulai mengambl gambar dengan kamera sakunya.
“ oke kita lakukan ini sambil jalan , sekarang pake ini .” Robbie mengeluarkan sebuah kupluk berwarna biru dari kantungnya dan memakaikannya kekepala Mil.
“terimakasih , apa kau mempersiapkannya untukku ?”kata mil sambil menarik kupluk itu untuk memeluk kepalanya lebih dalam lagi.
“ya sudah lama sekali . ayo kita jalan ,”
“ hey , rob . apa kau ingat dengan kedai kopi yang kita datangi setahun yang lalu ?  ” tanya fred.
“ maksudmu kedai kopi yang pelayannya seorang bapak bapak tua yang galak itu ?”
“ hahha , dia tidak galak . dia hanya kesal karna kita terus bertanya tentang  menu yang sebenarnya tidak akan kita pesan.”
Kyle terkekeh , “ aku juga akan begitu kalau jadi dia .”
“ bagus , dan k au sama tuanya dengannya , kemudian tua nanti kau akan jadi pemarah seperti dia.” Sungut Robbie.
“ aku akan begitu kalau mempunyai pembeli yang rewel sepertimu . kalau aku sih pengennya langsung menendangmu keluar saat itu juga .”
Mereka semua terkekeh.
“ tapi aku tidak menyesal . spaggetinya sangat enak .” kata fred , tangannya menyusup kedalam kantungnya mengikuti Robbie .
“ benarkah ?” kata mil sambil mecondongkan tubuhnya.
“mereka juga membuat mie yang lezat . kyle mencobanya , iyakan ?”
“walaupun aku tidak terlalu suka makanan cepat saji tapi harus aku akui ini sangat lezat .”